Jenang dawet namanya unik. Pasti ada campuran antara jenang dan minuman dawet. Ya benar jenang dawet adalah makanan khas dari kabupaten gunung kidul. Kalau minuman dawet secara umum terdiri dari santan, cendol, dan juruh { gula jawa yang sudah di cairkan} maka jenang dawet adalah dawet yang di campur dengan bubur tepung beras dan jenang ngangrang yang dari tepung ketan.
Makanan ini sudah sangat melegenda,Karena pertama kali di buat di tahun 1965, oleh almarhum Karto Yatinah. Atau biasa di sebut Mbah Dawet. Untuk menikmati jenang Dawet ini di sajikan dengan mangkok berukuran kecil. Bila musim lebaran banyak warga gunung kidul yang antri untuk membelinya karena banyak warga gunung kidul yang pulang dari perantauan.
Baca Juga: Sewa Mobil Elf Jogja ke Dieng
Kalau lebaran para pemudik biasanya menyempatkan diri untuk mampir dan menikmati jenang dawet ini. Bahkan ada pelanggan jenang dawet yang sejak dari TK sampai menjadi Pegawai tetap menjadi pelanggan Jenang Dawet. Jenang dawet telah memiliki pelanggan yang fanitik sejak tahun 1965 begitu kata nya Karti , Anak yang no 4 dari mbah Dawet
Adapun resep mengapa jenang dawet banyak yang suka adalah karena menggunakan bahan bahan alami tanpa pemanis buatan. Untuk jenang dawet sudah buka cabang di antaranya di Siono, Semanu, dan Siraman. Semua nya di kelola oleh anak anak nya mbah dawet.
Berapa Harga Jenang Dawet Khas Gunung Kidul?
Saat ibuny masih berjualan, jenang dawet dijual seharga Rp 10 dan saat ini di tangan anak-anaknya jenang dawet dijual seharga Rp 3.500 per porsinya.
Usaha ini sekarang di teruskan oleh anak dan cucunya, Karena bilau nya sudah meninggal di tahun 2016. Untuk memulai masak harus menggunakan kayu bakar karena wajan yang besar harus membutuhkan tungku yang besar. Dengan di bantu 6 orang mulai membuat jenang biasanya jam 03.00 . Dan jenang dawet mulai buka jam 07.30 dan biasa nya jam 11 sudah habis.
Adalah Wati salah satu pelanggan setia jenang dawet dari Playen Gunung Kidul Mengatakan bahwa sudah lama membeli jenang dawet, bahkan sejak dia muda . Untuk sarapan cocok karena tidak terlalu kenyang dan rasanya tidak berubah{ TRIBUNJOGJA.COM
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Melegenda Sejak Tahun 1965, Jenang Dawet Khas Gunungkidul Masih Diburu Masyarakat, https://jogja.tribunnews.com/2019/10/19/melegenda-sejak-tahun-1965-jenang-dawet-khas-gunungkidul-masih-diburu-masyarakat?page=all.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo
Editor: Gaya Lufityanti
Baca Juga: Rental Mobil Jogja Jujur Dan Amanah Harga Pasti