Sebanyak 112 operator arung jeram di Jogja dan Magelang mengikuti kompetisi rafting di Sungai Elo. Acara yang dimulai kemarin (21/2) hingga Jumat mendatang (24/2) ini melibatkan ribuan orang yang selama ini menjadi pemandu arung jeram.
JEREMIA EKA, Mungkid
Lomba ini memperebutkan hadiah total Rp 10,5 juta. Kompetisi arung jeram dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Kabupaten Magelang Sariyan Adi Yanto.
Sariyan menilai kompetisi rafting ini sangat positif. Tidak saja tentang kompetisinya yang mengandung unsur kekuatan, kekompakan, kecerdasan terutama dalam strategi, juga bisa untuk memperkenalkan sisi wisatanya.
“Selain kompetisi rafting yang mengutamakan nilai-nilai gotong royong dan saling membantu, juga bisa memperkenalkan potensi wisata arung jeram yang ada di Kabupaten Magelang kepada masyarakat luar,” katanya.
Dia berharap nantinya bisa diadakan beberapa festival besar atau berskala nasional di Sungai Elo maupun Sungai Progo. Dengan demikian makin mengangkat mengangkat nilai wisata di daerah ini.
“Semoga potensi seperti ini bisa ditangkap oleh Pemkab Magelang sebagai promosi wisata,” tambah Sariyan.
Ketua Paguyuban Operator Arung Jeram Magelang-Jogja Rosyid Setiawan mengatakan, telah ada 20 operator arung jeram yang tergabung dalam paguyuban. Dalam paguyuban ini seluruh river quide telah dibekali pelatihan untuk keamanan para pengunjung arung jeram.
“Ada sekitar 150 river quide, 100 di antaranya sudah memiliki sertifikat. Lomba ini sendiri juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan agar para river quide memiliki kualitas yang lebih baik,” ujarnya.
Dalam kejuaraan rafting ini ada empat kategori yang dinilai, yakni head to head, slalom, water rescue, dan down river. Nantinya dari masing-masing kategori, setiap tim berjumlah empat orang atau R4.
“Pembagiannya untuk kategori head to head menempuh jarak 400 meter, down river sekitar 10 km dengan start dari Jembatan Blondo hingga finish di Mendut,” ujar Hartanto, wakil ketua lomba arung jeram.