JOGJA-Untuk meningkatkan daya saing pariwisata DIJ, Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) DIJ, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIJ berkolaborasi dalam kegiatan promosi bertajuk Jogja Heboh. Promosi ini diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap jumlah kunjungan wisatawan di low season yang berlangsung sejak 1 Februari hingga 28 Februari mendatang.
Ketua Asita DIJ Sudiyanto mengatakan, kegiatan promo ini juga didukung oleh Dinas Pariwisata DIJ, dinas pariwisata empat kabupaten dan Kota Jogja, operator penerbangan, operator destinasi wisata, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. “Ada 28 hotel yang memberikan harga spesial untuk periode tersebut,”ujarnya kemarin (2/2).
Menurutnya, dalam kegiatan promo ini insan pariwisata membuat kolaborasi berupa paket tur di Jogja dengan harga heboh atau super diskon. Paket tur yang dikemas mencakup destinasi atau objek wisata di semua kabupaten dan kota di DIJ. Objek yang dipilih merupakan objek yang bukan tujuan utama atau objek penyangga di DIJ. Tujuannya agar objek-objek wisata tersebut bisa terangkat.
Ada empat paket wisata yang ditawarkan dengan harga Rp 150.000. Paket pertama yakni ke Goa Pindul dan Hutan Pinus. Paket kedua karts tubing dan Kalibiru. Paket tiga museum Merapi, jamu godhog, Candi Ijo dan Tebing Breksi. Sedangkan paket empat yakni ke Benteng Vredeburg, Pakualaman, dan Pantai Parangtritis. “Ini kesempatan untuk membranding objek wisata yang belum populer sekaligus menjadi trigger untuk promosi oariwisata di DIJ,”ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Aris Riyanta berharap, dari kegiatan promo di low season ini bisa meningkatkan setidaknya 20 hingga 25 persen wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. “Februari itu memang low seasonnya dari 12 bulan yang ada, datanya saya lupa, tapi dengan adanya kegiatan promo ini kami berharap kunjungan wisata meningkat,”ujarnya.
Selain Jogja Heboh, Februari ini DIJ juga memiliki event budaya tahunan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), sehingga diharapkan wisatawan tidak hanya menikmati destinasi dan juga event budaya.
Ditambahkan, meski ini baru yang pertama kali digelar, namun pihaknya berharap kegiatan kolaborasi ini bisa digelar rutin setiap tahun di masa-masa low season. “Kalau bagus bagi insan pariwisata, tidak menutup kemungkinan juga kalau digelar dua kali dalam setahun,”ujarnya.(dya/din/mg2)