Selain kawasan pedestrian, wajah bangunan-bangunan di kawasan Malioboro juga akan dipercantik.

Gedung-gedung lama yang telah diinventaris akan diperbaiki sehingga menampilkan khas asli Malioboro tempo dulu.

Kepala Dinas Kebudayaan Umar Priyono mengatakan, perbaikan Fasad atau eksterior bangunan masuk dalam program jangka panjang revitalisasi Malioboro.

Namun pelaksanaannya masih akan menunggu selesainya penataan Malioboro tahap dua yang akan dimulai pada Maret-April mendatang.

“Setidaknya tahap kedua hingga titik nol kilometer harus selesai dulu, baru Fasad kita kerjakan karena memang sudah diagendakan oleh Pak Gubernur,” ujar Umar pada Jumat (3/2/2017).

Bila penataan tahap dua rampung, perbaikan fasad gedung dimulai di sisi timur Malioboro.

Umar menyebut, telah melakukan inventarisasi terhadap gedung-gedung pertokoan di wilayah Malioboro.

Dijelaskannya, terdapat tiga golongan yakni arsitektur Jawa, Indische- Cina, dan Campuran. Masing-masing arsitektur banyak yang tersebar, tak hanya terpust bersama dalam satu kompleks.

Rencana revitalisasi dilakukan sesuai dengan perundang-undangan yang ada.

“Sebenarnya menelantarkan bangunan atau gedung itu kan melanggar UU tahun 2002, sehingga perlu dilakukan program penataan dan revitalisasi Fasad,” ungkapnya. (*) Tribun

× Hubungi Kami