Rental Mobil Jogja – Kampung wisata Taman Sari Jogja letaknya tak jauh dari Kraton Jogja. Berjarak kurang lebih 1 km dan dekat dengan Alun-alun Jogja. Dari Malioboro, maka Anda menuju ke selatan, ke arah Kraton Jogja atau alun-alun utara Jogja.
Lalu ambil jalan yang berada di sebelah barat alun-alun sampai Anda menjumpai perempatan pertama kemudian belok kiri dan ikuti terus jalan itu. Akan lebih mudah Anda memarkir kendaraan di area parkir kraton yang berada di sebelah timur alun-alun lalu menggunakan jasa becak. Sambil menikmati bangunan tua seperti benteng yang bisa Anda jumpai dalam perjalanan menuju informasi.
Keindahan Taman Sari Jogja
Tempat wisata ini masih menyisakan keindahan tiada tara. Yang sudah ada sejak Sri Sultan Hamengku Buwono I. Dan dibangun pada tahun Ehe 1684 Jw ( 1758 M). Lahan yang dulunya sangat luas membentang dari komplek kedhaton sampai komplek magangan sekitar 10 h. Kini hanya tersisa sebagian saja. Dan anda dapat mengunjungi sisanya saja yang terletak di wilayah Ngasem.
Komplek Taman Sari Jogja
Komplek Taman Sari Jogja di bagi 4 bagian. Adapun pembagian adalah sebagai berikut
- Bagian pertama ; SEGARAN yaitu sebua danau buatan di sebelah barat. Di tempat ini ada 2 pulau buatan yang bernama pulau kenongo dan pulau cemethi
- Bagian ke dua : tempat yang masih utuh dan paling banyak di kunjungi . ada yang di namakan gedhong gapura hageng, gedhong lopak lopak, umbul pasiraman, gedhong temanten , gapura panggung dan gedhong sekawan.
- Bagian ketiga : pesarean dalem ledok sari dan komplek kolam girijati
- Bagian keempat : merupakan bagian yang hanya tinggal sisa sisa keindahan taman sari Yang masih terlihat hanya keberadaan jembatan gantung.
Bangunan di Kampung Wisata Taman Sari Jogja
Gedong Gapura Hageng
Gapura ini menghubungkan antara halaman segi delapan pertama (paseban ) dengan halaman segi delapan ke dua, (gedong lopak lopak ) Dan merupakan pintu utama taman raja raja pada zamannya
Gedong Lopak Lopak
Bangunan ini terletak di tengah tengah halaman segi delapan ke dua. Dahulu berfungsi sebagai tempat mempersiapkan keperluan bagi raja dan kerabat kraton untuk perjamuan buah buahan ketiga sedang berada di Taman Sari
Pasiraman Umbul Binangun
Di komplek Pasiraman Umbul Binangun terdapat 3 kolam, Yaitu Umbul Muncar, Kolam Kuras, Umbul binangun serta dua bangunan. Kolam pemandian ini di bagi tiga, yaitu Umbul Kawitan untuk pemandian putra putri Raja, Umbul Pamuncar untuk para selir Raja, dan umbul Panguras untuk pemadian raja
Gedong Sekawan
Di sebut gedong sekawan karena gedong tersebut berjumlah 4 dalam bahasa jawa “sekawan “ bagunan. Masing masing berbentuk empat persegi panjang berukuran 5,50 m x 6,50 m . dan tinggi keselurahan 5 m. Di masing masing depan pintu terdapat trap setengah lingkaran dan selasar di sekeliling gedong.
Gedong Gapura Panggung
Gedong Gapura Panggung ini melambangkan tahun di bangun Tamansari yaitu tahun 1684 jawa ( kira kira tahun 1758 masehi ) Dan merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan untuk memasuki komplek situs pesanggarahan Taman sari
Gedong Temanten
Bangunan ini dahulu sebagai salah satu piket jaga (pecaosan) abdi dalem. Jumlah bagunan tersebut ada dua di kiri dan kanan jalan . Nama temanten kemungkinan terkait dengan keberadaan gedong tersebut yang jumlahnya dua buah dan simetris seperti halnya sepasang temanten.
Gedong petunjukan
Bagunan tersebut dahulu sebagia tempat untuk mempersiapkan minuman bagi abdi dalem, Jumlah bagunan tersebut dua buah di kiri dan kanan jalan menuju Gapura Panggung. Jadi satu pasang semetris sama dengan Gedong Temanten
Gerbang Kenari
Gerbang Kenari dahulu Merupakan pintu belangkang di pesanggarahan Taman sari. Kondisi saat ini merupakan pintu depan utama untuk memasuki kawasan Taman Sari. Gerbang tersebut merupakan satu kesatuan dengan pagar yang membujur arah utara selatan di Jl. Taman, kelurahan Patehan, kecamatan Kraton.
Gerbang Taman Umbul Sari
Gapura tersebut merupakan pintu Gerbang menuju ke lingkungan Gedong Ledok sari, Gedong Blawong, Taman Umbul Sari dan sekitarnya. Letaknya segaris lurus dengan gedong malang di sebelah timur dan gedong Blawong di sebelah barat. Sekarang pintu Gapura tersebut di bagian timur tertutup tembok bata sebuah bagunan baru, yaitu baguanan sekolah.
Paserean Ledok Sari
Dahulu bangunan tersebut tempat peraduan Sri Sultan dan Garwo. Bentuk bangunan tersebut model kampung dengan plesteran motif sirap.
Ada tiga gugusan bangunan. Keberadaan bangunan gedong pasarean ini terpisah dengan bangunan lainnya, sebagai penghubung terdapat fasilitas bangunan pendukung di kiri dan kanannya.
Untuk memasuki komplek ini terdapat dua pintu, yaitu selatan dari arah gedong Blawong dan dari barat dari gedong Mandaran.
Gedong mandaran
Gedong tersebut dahulu merupakan dapur atau tempat untuk mempersiapkan konsumsi atau memasak bagi Sri Sultan beserta istri dan kerabatnya ketika berada Taman Sari.
Indikasi sebagai dapur di tunjukan dengan adanya cerobong asap dari pasanga bata berplester yang terdapat di ruang sisi timur laut dan beberapa struktur menyerupai meja.
Letak bangunanya di sebelah tenggara gedong Carik dan gedong barat Ledoksari. Bangunan Gedong Mandaran dibagi menjadi enam ruangan yang masing masing di hubungkan dengan pintu dan di lengkapi dengan jendela. Struktur dinding gedong sisi utara menyatu dengan pagar yang membujur dari arah gedong Carik.
Pasiraman Umbul Sari
Banguna tersebut merupakan pasiramanan yang letaknya satu lingkup dengan Pasarean Ledoksari. Letaknya di sebelah selatan Gedong Blawong. Untuk menuju Pasiraman dari gedong tersebut di hubungkan dengan berplester.
Gedong Blawong
Dahulu merupakan gedong yang di pakai untuk mempersiapkan makan bagi Sri sultan beserta istri dan kerabatnya pada saat berada di pasarean Ledoksari. Letak gedong tersebut di sebelah selatan Pasarean Ledoksari
Gedong Garjitawati
Dahula Gedong ini merupakan tempat para abdi dalem kitiga sedang melaksanakan tugas tugasnya melayani Sri Sultan dilingkungan Pasarean Ledoksari. Bangunan Gedong Garjitawati terletak di sebelah utara kolam atau pasiraman
Gedong Carik
Dahulu gedong ini berfungsi untuk menjalankan kesekretariatan dan kepentingan birokrasi kraton.terutama pada saat Sri Sultan sedang berada di Taman Sari. Gedong tersebut juga merupakan sebuah gerbang untuk memasuki Pasarean ledoksari dan Gedong Mandaran.
Pangongan atau dermaga Peksi Beri (Pangangan Barat)
Dahulu Pangongan barat tersebut berfungsi sebagai dermaga atau tempat perahu berlabuh, terutama untuk Sri Sultan dan kerabatnya. Penamaan bangunan tersebut di kaitkan dengan adanya hiasan manuk beri di atas atap Pongangan. Bangunan berdenah emapat persegi panjang , Bagian utara terdapat ruang terbuka berpagar sebagai tempat perhentian perahu. (dermaga)
Pangongan Timur
Fungsi Pangongan Timur sama seperti Pangongan Peksi Beri, Yaitu sebagai tempat berlabung perahu atau dermaga, Khusus untuk perahu –perahu abdi dalem yang berada di Taman Sari. Letak bangunan di pagar Segaran sisi selatan sebelah timur gerbang menuju urung –urung. (Jalan Bawah tanah).
Gerbang Sumur Gumuling
Gerbang untuk menuju ke Sumur Gemuling ada dua yaitu timur dan barat, Pintu yang sebelah barat sudah runtuh, sehingga untuk masuk ke tempat tersebut lewat timur (sebelah barat Pulo Kenango).
Sumur Gemuling
Dahulu tempat ini sebagai ibadah atau kepentingan relegius, Hal ini di tunjukan di bangunan tersebut terdapat semacam mihrap atau tempat Pengimaman. Bangunan Sumur Gemuling berbentuk bulat atau lingkaran berlantai dua.
Pulo Penembung (Sumur Gumantung)
Berfungsi sebagai tempat untuk semedi atau kontemplasi bagi Sri Sultan. Hal itu tentunya sesuai namanya, yaitu “Penembung“ yang berasal dari kata “ tembung“ atau “nembung“ sehingga mempunyai arti tempat untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa.
(nyenyuwun sihing Gusti Ingkang Murbeng Rat). Letaknya di tengah- tengah antara Pulo Kenanga dan Margi Inggil di pagar Segaran sisi selatan.
Pulo Kenanga
Merupakan bangunan tertinggi di bandingkan dengan bangunan di sekitarnya. Gedong pulo kenanga berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan berberapa kegiatan seni. Antara lain tari dan tempat untuk kerajianan batik, dll.
Bagian atas gedong sebagai tempat untuk melihat panorama sekitar komplek Pesanggarahan Taman Sari dan sekitar Kraton Jogja. Nama Kenanga terkait dengan keberadan tanaman bunga kenanga yang berada di sekitar halaman gedong tersebut.
Salah satu tempat yang sangat penting di Taman Sari yang di bangun, yaitu tempat tidur Sultan (pajungutan dalem). Pendirian bangunan tempat tidur tersebut pada tahun 1687 Jw. (1761 M) dengan sengkalan pujining brahmana ngobahke pajungutan.
Pembanguanan bagian- bagian inti di taman sari Jogja dapat di selesaikan beberapa tahun kemudian, yaitu 7 Syawal 1691 Jw (1765 M). Selesainya bangunan tersebut di tandai dengan sengkalan lajering sekar sinesep peksi, yaitu “burung yang sedang menghisap sekuntum bunga”, hiasan tersebut terdapat di beberapa dinding bangunan dan gapura.
Trackback