Meninggalkan Jogja dengan tangan kosong alias tidak membawa apa-apa. Bisa jadi karena bingung mau membeli apa yang cocok untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Sebenarnya banyak barang yang bisa dijadikan oleh-oleh setelah meninggalkan Jogja. Ada batik, souvenir atau makanan oleh-oleh khas Jogja. Ada juga kenangan yang bisa kita abadikan lewat foto.
Untuk oleh-oleh batik biasanya banyak dijual di sekitaran Malioboro, di sana banyak pedagang kaki lima yang menjual baju-baju batik dan souvenir khas Jogja. Bagi yang ingin mendapatkan harga lebih murah langsung saja pergi ke Pasar Beringharjo yang letaknya ujung selatan dari Malioboro. Di sana kita harus pandai-pandai untuk menawar barang yang kita inginkan.
Pasar Beringharjo pengunjungnya berjubel, jadi kita tidak bisa leluasa dalam memilih barang yang kita inginkan, bagi yang tidak suka keramian dan ingin nyaman dalam berbelanja batik mungkin toko-toko yang menjual khusus baju batik bisa menjadi pilihan.
Selain baju batik yang bisa menjadi oleh-oleh, ada juga makanan khas Jogja yang menjadi oleh-oleh. Oleh-oleh khas Jogja ini bisa tahan beberapa hari. Bahkan ada yang tahan sampai 6 bulan lebih.
Makanan Khas Jogja:
-
Gudeg
Gudeg berbahan dasar nangka. Ada 2 jenis gudeg yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Untuk gudeg basah tidak bisa tahan lama, harus dinikmati saat itu juga. Untuk gudeg kering bisa tahan sampai 3 hari.
Untuk oleh-oleh biasanya adalah gudeg kering karena bisa tahan sampai 3 hari. Untuk pengemasan gudeg kering dimasukan dalam besek kecil dengan diberi alas daun pisang atau kertas pembukus nasi. Ada juga Gudeg yang tahan sampai 1 tahun namanya gudeg kaleng. Selain praktis karena pengemasanya dalam kaleng yang juga rasanya tidak berubah walaupun disimpan 1 tahun.
-
Yangko
Di Jalan Pramuka Umbulharjo, di sini sentra pembuatan yangko, oleh-oleh khas Jogja yang rasanya manis dan beraroma harum. Daerah ini dekat dengan Kotagedhe. Dan Terminal Bus Giwangan.
Yangko terbuat dari tepung ketan dengan tambahan gula dan di dalam ada kacang nya. Yangko di buat dengan warna warni sehingga terlihat sangat indah, bila di sentuh tekstur kenyal dan saat di kunyah terasa lembut. Tentu saja yangko cocok untuk oleh oleh karena yangko bisa tahan sampai 1 minggu lamanya
-
Geplak
Geplak merupakan makanan kecil yang terbuat dari tepung beras, tepung ketan yang di campur dengan gula. Sehingga geblak terasa manis. Geplak adalah makanan khas Jogja yang berasal dari Bantul, Adapun toko yang terkenal menjual Geplak adalah mbok Tumpuk.
Geplak ada yang berbentuk kecil lonjong ada juga yang di bentuk bulat bulat. Geblak di buat warna warni, ada warna merah, warna coklat dan warna putih. Aroma geblak wangi pandan, dengan rasa manis.
-
Cokelat Monggo
Tak kalah dengan kota-kota penghasil cokelat di luar negeri, Yogyakarta juga memiliki cokelat khas yang cocok untuk kamu bawa sebagai oleh-oleh, yaitu Cokelat Monggo.Cokelat ini diciptakan Thiery Detournay asal Belgia, tapi bahan bakunya tetap dari Indonesia.
Varian oleh-oleh khas Jogja ini rasanya bermacam, antara lain Dark Chocolate, Praline, Red Chili, dan Orange Pee. Saking larisnya, cokelat ini juga dipasarkan di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, lho.
Wisatawan yang ingin mengetahui cara pembuatan cokelat Monggo secara langsung, bisa datang ke toko penjualan cokelat Monggo yang terletak di Kotagede.
-
Salak Pondoh
Satu lagi nih yang gak kalah menarik untuk dibawa sebagai makanan khas Jogja yaitu salak pondoh. Rasanya yang manis menjadi ciri khasnya, sehingga menggugah selera untuk memakannya.
Salak Pondoh mempunyai rasa manih dan renyah. Di jual dengan perkilo. Sebagai variasi dari salak pondoh juga ada yang di buat kripik salak. rasanya manis dan renyah
Buah yang menjadi oleh-oleh khas Jogja kebanyakan dari daerah turi Sleman. Di Turi Sleman banyak di ladang ladang yang di tanami salak pondoh. Saat musim panen para petani banyak yang menjual langsung di sepanjang jalan Turi.