AW-974493121 AW-974493121

Berwisata ke jogja kurang lengkap rasanya apabila tidak mengunjungi keraton yogyakarta. Ya, keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang berlokasi di jalan Rotowijayan blok no 1 panembahan kecamatan kraton berdiri tahun 1755 oleh pangeran mangkubumi adalah istana resminya kesultanan jogja yang berada di pusat kota Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas 14.000 meter terdiri dari bangunan bangunan megah yang merupakan tempat tinggal sultan beserta keluarga serta abdi dalem.

Posisi keraton jogja yang terletak hanya 10 menit dari jalan malioboro menjadi destinasi utama kedua apabila sobat ingin atau sedang berkunjung ke kawasan malioboro. Terdiri dari tiga bagian utama yakni komplek depan, komplek inti serta komplek belakang dimana kawasan keraton jogja bagian depan meliputi gerbang utama, alun alun ler (utara), dan masjid gedhe kauman. Komplek inti terdiri dari tujuh rangkaian plataran sedang untuk komplek belakang meliputi alun alun kidul (selatan) hingga plengkung nirbaya / plengkung gading.

Ditengah era perkembangan dunia yang semakin canggih keberadaan keraton merupakan museum hidup kebudayan jawa yang masih sangat terjaga, tempat pembelajaran bagi para wisatawan akan pentingnya warisan kebudayan leluhur. Museum berbagai koleksi bersejarah kesultanan diantaranya koleksi pakaian kerajaan, batik, keris pusaka, gamelan, lukisan serta cinderamata pemberian raja raja Eropa tersimpan dan terawat apik disini. Sobat pun bisa menyaksikan koleksi kendaraan kuda kereta kencana milik raja dan keluarga yang terletak di seberang bangsal pagelaran.

Kereta kencana ini masih tetap dipergunakan lho sobat, namun hanya dikeluarkan pada saat acara tertentu saja seperti upacara kebesaran keraton dan pernikahan putri raja. Beberapa kereta ada yang dikeramatkan dengan dimandikan dalam ritual khusus bersamaan dengan pusaka keris, tombak dan gamelan yakni ritual Jamasan Pusaka diadakan setahun sekali saat selasa kliwon atau jumat kliwon di bulan suro seperti kereta Roto Praloyo, kereta Kyai Garuda Yaksa untuk penobatan sultan dan kereta Kanjeng Nyai Jimat yang merupakan kereta tertua. Ritual ini menyedot perhatian banyak masyarakat Jogja dan wisatawan luar Jogja.

Nah bagi sobat travellers yang ingin berkunjung ke keraton sangatlah tidak sulit, apabila menggunakan transportasi kereta cukup berhenti di stasiun tugu untuk kemudian jalan kaki ke selatan menyusuri kawasan pusat keramaian malioboro sekitar 1.5 kilometer atau bisa juga menggunakan becak maupun delman atau andong (kereta kuda) dengan harga terjangkau sekitar Rp.10.000 – Rp.20.000, bisa juga dengan menawarnya. Atau jika ingin transportasi yang nggak ribet sobat bisa menggunakan fasilitas jasa rental mobil kami untuk dijemput dari tempat tujuan dan diantar langsung menuju keraton, praktis , simpel dan bisa langsung meneruskan ke destinasi berikutnya bagi yang memiliki waktu terbatas.

Menyambangi keraton dengan bangunan megah dipenuhi ukiran ulir membuat sobat bisa mendapatkan pengalaman berharga mulai dari melihat aktifitas para abdi dalem menjalankan tugasnya, melihat koleksi bersejarah yang tersimpan dalam kotak kaca, kesempatan menikmati pertunjukkan seni yang berbeda setiap harinya yakni macapat kemudian wayang golek, wayang kulit serta pagelaran kesenian tari. Senin selasa untuk gamelan, rabu pertunjukkan wayang golek, kamis pagelaran tari, jumat kesenian macapat, sabtu pertunjukkan wayang kulit dan minggu tari dan wayang orang.

Selain itu tiap hari selasa wage diadakan jemparingan yakni lomba panahan gaya mataraman dengan memakai pakaian tradisional jawa memanah dengan posisi duduk yang merupakan warisan peninggalan ndalem Sri Sultan HB X. Setelah lelah menyusuri kawasan keraton Jogja , travelers bisa beristirahat sejenak dengan menikmati kuliner yang menjadi favorite raja raja keraton yakni di restoran Bale Raos yang terletak setelah keluar dari regol kemagangan.

Keraton jogja dibuka setiap hari dengan jam masuk pukul 08.00 – 14.00 WIB khusus jumat hingga pukul 12.00, dengan harga Rp 7.500 bagi wisatawan lokal dan Rp 15.000 bagi wisatawan mancanegara, harga yang sangat terjangkau dibandingkan dengan pengalaman yang akan sobat travellers temui. Keraton merupakan pusat garis imajiner antara pantai parangtritis dan gunung merapi mempunyai 2 loket masuk yakni depan alun alun utara (tepas keprajuritan) dan regol keben (tepas pariwisata) yang dapat ditempuh jalan kaki atau naik becak.

Mengingat keraton jogja merupakan tempat tinggal raja ada banyak peraturan nih yang harus travelers taati seperti : tidak boleh selfie atau foto membelakangi abdi dalem dan keraton, dilarang memakai topi dan menyentuh benda benda di museum tanpa ijin, memakai pakaian yang sopan serta dikenakan biaya seribu rupiah bagi yang ingin mengabadikan foto dengan kamera atau handphone. Adapun untuk harga tiket dan biaya foto bisa berubah sewaktu-waktu

× Hubungi Kami